Jumat, 13 November 2015

Warga Muhammadiyah Adakan Sholat Minta Hujan

Suasana shalat istisqa' di Lapangan Panahan

Ponorogo, (31/10/15)

Warga Muhammadiyah dari lembaga-lembaga dan sekolah yang terkait secara bersama-sama melaksanakan sholat istisqa' di Lapangan Panahan, jalan Suromenggolo, Kabupaten Ponorogo. Banyaknya warga yang ikut serta dalam sholat istisqa ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi besar dapat diterima dikalangan masyarakat.

Dalam rangka untuk membantu saudara muslim di Indonesia yang saat ini mengalami musim kemarau yang berkepanjangan dan kebakaran hutan yang semakin meluas. Organisasi Muhammadiyah di daerah Ponorogo melakukan sholat istisqa' untuk meminta hujan agar para saudara muslim di daerah Kalimantan dan Riau segera di turunkan hujan di daerahnya.
Organisasi muhammadiyah ini mencangkup sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ada di Ponorogo seperti :
1) SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
2) SMK Muhammadiyah 1 ponorogo
3) SMP Muhammadiyah 1 Ponorogo
4) SD Muhammadiyah 1 Ponorogo
5) MA Muhammadiyah 1 Ponorogo
6) Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo, dan organisasi-organisasi Muhammadiyah yang terkait.
Hal ini dikarenakan semakin meluasnya kebakaran hutan di Indonesia, sehingga semakin banyak muslim yang turut bersimpati atas kejadian ini. 

Apa itu shalat istisqa?
Shalat Istisqa (bahasa Arab: صلاة الاستسقاء) adalah salat Sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Salat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu. Salat istisqa dilakukan secara berjamaah dipimpin oleh seorang imam.
Salat istisqa dilaksanakan dalam dua rakaat kemudian setelah itu diikuti oleh khutbah dua kali oleh seorang khatib.
Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
  • Khatib disunnahkan memakai selendang
  • Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
  • Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun) dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
  • Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi makmum) dan berdo'a bersama-sama.
  • Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar